Latest Movie :
Agen Domino dan Poker Online Terpercaya
PASANG IKLAN ANDA DI SINI

Cerita seks Menyambut hari Lebaran

Cerita seks Menyambut hari Lebaran
Cerita seks Menyambut hari Lebaran
Perang dingin antara aku dan Mbak Fitri pasca aksi Three some-ku ketahuan tidak sepenuhnya dingin, meskipun menjaga jarak dan tidak saling menyapa namun sejatinya hubungan kami semakin panas. Bermula dari aksinya yang pamer kemesraan dengan Mas Irwan di depan mataku, tanpa kami sadari terjadi aksi saling memanas-manasi diantara kami yang mempertegas bahwa diantara kami memang terjalin hubungan batin.

AGEN DOMINO - Demi membalas aksinya, akupun memanfaatkan kehadiran Rina yang merupakan teman SMA sekaligus tetanggaku sendiri. Kecemburuan Fitri terhadap Rina pada acara halal bihalal adalah pertimbanganku, disamping aku memang tertarik kepadanya. Meski tidak terlalu tinggi (160an) namun postur Rina cukup menggugah syahwat terlebih gaya berpakaianya yang serba modis dan mini. Apalagi toketnya yang gede (36an) berpadu apik dengan kulit putihnya serta bodi yang langsing, membuat nafsuku cepat memuncak. Kecenderunganya yang selalu ingin disebut modern dan bergaya hidup kota memudahkan niatku, dengan kata memuji dan menyanjung akhirnya aku berhasil membuat Rina dekat denganku.

Seperti pagi itu, aku dan Rina janjian jalan-jalan ke kota untuk sekedar menghilangkan jenuh dan bagiku itu adalah ajang untuk memikat hatinya. Rina datang kerumahku dengan rok mini dan baju ketatnya membuat seisi tubuhnya tampak menonjol, terutama bagian toket dan pantatnya yang sangat memanjakan mataku. Tanpa segan aku memuji keseksianya itu, terutama saat Mbak Fitri melintas diruang tamu dimana kami berada. Bahkan aku sengaja sedikit menyibakkan rambutnya dengan posisi wajahku mendekati wajahnya sehingga menimbulkan kesan bahwa aku ingin menciumnya, setidaknya itulah yang terlihat dimata Mbak Fitri yang melihat aksiku melalui pantulan kaca.

“tarik kesini aja rambutmu, biar kecantikanmu semakin terlihat! Kataku
‘iiihhh…pinter banget sih memuji, jadi klepek-klepek deh! Jawabnya
“kebalik tuh, justru aku yang meleleh di hadapanmu. Jawabku
‘kalian apa-apaan sih, bukan muhrim tapi pegang-pegang begitu??? Celetuk Mbak Fitri sewot
“yah…namanya juga kasmaran Mbak, iya kan Rin?? Jawabku
‘iya nih, Mbak Fitri cemburu yah? Awas aku aduin mas Irwan! Jawab Rina
‘jaga mulut kamu…amit-amiiitt cemburu! Jawab Fitri sambil berlalu menuju kamarnya

Sepeninggal Mbak Fitri, kami tertawa cekikikan dan tanpa sadar saling berpegangan tangan sehingga sempat membuat wajah kami memerah menahan malu. Puas mengerjain Mbak Fitri, akupun mengajak Rina untuk berangkat jalan-jalan. Saat di kota, tidak ada kejadian yang istimewa karena niat awalku memang hanya memanfaatkanya untuk memanas-manasi Fitri meskipun aku memang terangsang. Kegiatan kami hanyalah berjalan-jalan, berbelanja dan makan siang bersama di sebuah rumah makan apung. Namun sekembalinya dari kota, aksi mesraku berlanjut terutama ketika aku dan Rina bercanda diruang tamu. Meski tidak terlihat sepenuhnya, namun aku sadar bahwa Mbak Fitri sedang mengawasiku hal itu aku lihat dari kedua kakinya yang terlihat berada dibawah korden menghadap tepat kearahku. Cerita sex dewasa -

“oya…aku punya sesuatu nih! Kataku membuat Rina penasaran
‘mmmmm…jangan bilang kamu punya hadiah kejutan buatku?? Tanya Rina antusias
“emang sebuah kejutan, sekarang tutup mata yah? Kataku
‘siapa takut! Jawabnya singkat
‘mmmm…apasih, aku hitung sampai tiga yuah?? Kata Rina
“iya deh…buruan merem! Jawabku
‘satuuuuu….duuuuuu…aaaaaaa…..tiiiiii….katanya belum usai

Tepat di depanku, wajah cantik Rina semakin berseri, terlihat mulus tanpa noda dan aroma tubuhnya semerbak merasuk di dadaku karena aku memang mendekatkan wajahku. Semakin dekat dan lebih dekat lagi sampai-sampai hembusan nafasnya meniup mesra ke wajahku. Kejutan yang aku siapkan bukanlah sebuah hadiah ataupun perhisasan, melainkan sebuah ciuman. EMMUUUAAAACHH… ciuman mesra aku daratkan di bibirnya yang merah merona. Spontan Rina membuka matanya dan menatapku dalam-dalam, bibirnya terkunci dalam diam, begitu juga kedua tanganya yang lemas tak bertenaga diatas paha mulusnya. Seperti terhipnotis, Rina justru kembali menutup matanya seakan-akan merasakan yang sama seperti yang kurasa yakni satu kata cinta. Mungkin itulah yang diapikirkan, padahal niatku Cuma memanfaatkanya saja dan sekedar tempat pelampiasan nafsuku.

“ai….lop…yuuu…Rinaaaaa! bisikku lembut sambil memagut bibirnya
‘lop…yu…tooo…hani…..jawab Rina sambil memeluk tubuhku
Ajang memanas-manasi Fitri berubah menjadi aksi birahi, akhirnya akupun terbakar api birahi yang kunyalakan.

Cerita sex dewasa - Lumayanlah, bisa menurunkan tensi kontolku yang menegang hebat namun tidak ada tempat untuk memuntahkan lendirnya. Sepasang kaki Fitri tidak lagi terlihat dari bawah korden dan itu artinya aku bisa melanjutkan kemesraanku dengan tanpa beban. Dengan segera aku meraih toketnya dan langsung memijat serta meremasnya dengan lembut meskipun masih terhalang kaos. Aaaaaaaaaahhh…meski baru sekejap dalam dekapan, namun Rina sudah mendesah dengan kepala meneladah keatas. Sementara tanganya meraba dada dan perutku seakan sungkan untuk langsung meraih kontolku. emuah….emuah…emuah… layaknya seorang Dracula aku langsung menggigit dan menghisap leher Rina dengan penuh nafsu dengan tangan tetap meremas dan memeras toket jumbonya.

“sayaaang…mainkan ini…ayo elus sayaaang! Bisikku mengarahkan tanganya ke selangkanganku
‘mmmmm…sssssssttttt…aaaaaaaahhhh! Jawab Rina dengan mendesah
“gede banget Rin, enak banget diremasnya…I LOVE YOU! Bisikku memuji toket kenyalnya

Rina yang sudah tenggelam dalam aliran nafsu perlahan-lahan mulai bersikap liar, terutama tangan kananya yang mulai mengusik resleting celanaku dengan membukanya. Hemmm…dengan jeli dia menysupkan ujung jari kedalam CD untuk menyuguhkan sensasi geli ke ujung kontolku. mmm…gede banget! Gumamnya tertahan sambil tanganya terus menjurus ke selangkanganku. Mendadak aku tersadar, tidak mungkin aku melanjutkan aksiku diruang tamu?

Namun jika mengajak Rina pindah, yang ada menjadi tidak seru, gairah menjadi rendah dan yang paling parah belum tentu Rina mau. Tapi bagaimana jika ketahuan Ibu atau lainya??? akupun main aman, meski tidak mungkin bisa mengeksekusi memeknya namun setidaknya aku bisa menguras lendir kentalku.

Dengan sedikit memaksa aku mengarahkan kepala Rina untuk kebawah, terus kebawah hingga sampai di pahaku. Aku membuat tubuh Rina seolah tiduran dengan bantalan pahaku, dalam posisi itu aku mendorong wajahnya agar mau menempel ke kontolku yang sudah aku keluarkan dengan harapan dia tergoda untuk menciumnya.

Hemmmm…kecupan bibir Rina kurasakan mendarat di kontolku dan itu merupakan awal yang indah. Sejurus kemudian aku menyusupkan tanganku kedalam bajunya, menyeruak BH ketatnya dan langsung memilin putingnya yang sudah menonjol keluar.

Aaaaaahhh…aaahh…awwhhh…mmm… dengan sebuah Koran aku menutupi bagian atas tubuh Rina yang menempel di tubuhku seolah sedang membaca. Hemmm…terus dan terus, berkat bimbinganku akhirnya Rina mulai menciumi kontolku dan mengocok bagian pangkalnya. Mendadak Mbak Fitri menyibakan kordenya dan memandangiku dengan wajah penuh amarah. Tanganya mengepal dan kemudian menunjuk ke arahku sambil memberi isyarat bahwa aku jahat dan benar-benar tidak dapat dimaafkan. Beruntung Rina menghadap kearahku, sehingga tidak mengetahui kehadiran Fitri dan tetap asyik memainkan kontolku dengan kocokan dan kuluman. Rasanya sangat bercampur aduk, ada nikmat, ada malu, ada geli, ada sensi dan entahlah…rasa baru yang benar-benar baru aku rasakan.

Cerita sex dewasa - Tak tahan melihat kontolku di kenyot-kenyot Rina, akhirnya Fitri berpaling dan berlalu menuju ke belakang. Tidak ada yang bisa kulakukan selain tetap diam menikmati karaoke lidah Rina yang semakin lincah menggugah gairah. Jujur ada sedikit sesal dalam hatiku karena aksiku sudah kelewat batas, aku telah melukai Mbak Fitri yang memang masih bertahta dihati. Daripada mengejar Fitri yang tidak pasti, mendingan yang pasti-pasti ajalah! Bisik setan di telingaku. Karena keadaan rumahku sangat sepi dan hanya ada Mbak Fitri yang kudapati, maka akupun memaksakan diri untuk mengajak Rina masuk kedalam kamarku.

‘kemana Mas? Tanya Rina
“ssssssttt…ayolah…aku gak tahan nih! Kataku menyeret tanganya
‘tapi…kan ada Mbak Fitri! Jawabnya
“biarin, biar sekalian semuanya tahu…digrebek warga juga tidak apa-apa, sekalian di nikahin gratis! Kataku tegas
Meski kasar dank eras namun kata-kataku cukup mengena hati Rina, setidaknya ucapanku membuatnya percaya bahwa aku serius dan siap untuk menikahinya. Akhirnya diapun menurut dan mengikutiku menuju kamarku yang tepat berada disebelah kamar Mbak Fitri. Begitu Rina duduk ditepian kasurku aku langsung berjongkok di depanya dan membuka pahanya lebar-lebar untuk menyusupkan wajahku kedalm rok mininya.

Hemmmmm…aroma khas memek wanita yang sudah tiga hari tidak aku cium kini kembali dapat aku kulum. Dengan menyingsingkan roknya, aku terus mendorong wajahku menuju pangkal pahanya dan menciumi memeknya yang masih terbungkus rapat oleh CD putih Hellokitty. Emuah…emuah…kudapati bibirku merasakan cairan lengket seperti jelly, ternyata Rina sudah sangat terangsang dan mungkin juga sudah mencapai orgasme meskipun hanya dengan oral sex.

‘awh…geli Mas….mmm…aduuuhhh…uuuhhhh…rengek Rina
“sssssssssttt…desisku terganggu desahanya

Tak mau mengambil resiko, akupun bangkit dari jongkokku dan menarik paksa CDnya dari dalam rok mini dan menyumpalkan kedalam mulutnya yang meracau. Tidak ingin berlama-lama, akupun memegangi kaki kananya untuk tetap terbuka dengan posisi keatas. Dengan tangan kiri aku menggesekan palkon ke memeknya, naik-turun dan ZLEEEEEEEEEEEEEBBBB…aku menusukan kontolku kedalam memeknya.

Beruntung mulutnya tersumpal sempurna, jika tidak maka pasti akan ketahuan tetangga alias ortu Rina yang rumahnya tepat disebelah kamarku. sejenak aku menghentikan dorongan di dalam memeknya setelah melihat matanya sedikit berkaca-kaca seperti merasakan sakit yang teramat. Perlahan aku menurunkan pandanganku dari wajahnya kea rah selangkanganya dan mendapati bercak merah di memeknya.

“kamu…kamu kesakitan??? Tanyaku sambil mengambil CD dari mulutnya
“kamu masih perawan yah? Tanyaku dengan dada berdegub kencang
‘iya…aku belum pernah ML. jawabnya sambil meringis

Sungguh beruntung bagiku mendapatkan sebuah memek perawan, sebuah keanehan bagiku mengingat gaya Rina yang seksi dan genit justru masih terjaga keperawananya. Ada juga sesal dalam hatiku karena niat awalku memang hanya bermain-main, memainkan kontol di dalam memeknya untuk melampiaskan nafsuku yang tidak tersalurkan.

Sejenak aku menarik kontolku dari dalam memeknya dan tenyata benar, darah segar menempel di sebagian kontolku. sempat ada niat untuk mengurungkan niatku mengeksekusi memeknya, namun seakan mengerti apa yang aku pikirkan mendadak Rina meraih kontolku dan kembali mengarahkan kedalam memeknya.

‘udah terlanjur…ayo dilanjutin, tanggung banget! Katanya yang langsung aku iyakan
Perlahan aku kembali menusukan kontolku sedikit demi sedikit hingga benar-benar amblas kedalam memeknya yang masih merona merah. BLESSSSSSSSSSSS… dengan goyangan maju mundur perlahan aku memompa memeknya, semakin dalam dan semakin berirama hingga membuat memeknya nyaman, semakin berlendir dan lancar. Aaaaaaahhh…akhirnya Rina mendesah, pertanda usahaku memanjakan memeknya dengan kenikmatan membuahkan hasil dan itu mendorong aku untuk mempercepat kocokanku.

ZLEBBB…ZLEEEBBB…aaahhh…mmm…awh… Rina mulai meracau lirih, matanya merem melek menghayati nikmat yang aku beri, begitu juga tanganya yang mulai meremas kasur dan bantal layaknya adegan film panas tahun 90-an. Meski cukup sederhana, namun bahasa tubuhnya mampu mendongkrak gairahku yang sempat turun rendah.

“udah enakan? Bisikku lirih yang dijawab anggukan
“aku percepat yah? Tanyaku yang kembali diiyakan dengan anggukan kepala

PLAKKK…PLAAAKKKK…PLAAAAAAKKKK… akhirnya kocokanku kembali normal (cepat dan kuat) seperti pada umumnya dan itu membuat Rina sangat kewalahan terutama dalam menahan desahan. Dengan terpaksa aku kembali menyumpal mulutnya dan mempercepat sodokanku di dalam memeknya agar cepat menggapai puncak. Ke kiri dan ke kanan aku menggulingkan tubuhnya, berganti posisi agar menambah sensasi. Rina yang biasanya enerjik dan penuh ceria berubah menjadi lemah dan pasrah terbelenggu oleh gairah yang indah.

Di penghujung permainan aku memilih WOT dengan memposisikan Rina duduk dipangkuanku menghadap ke arahku. Sambil melingkarkan tanganya di pundakku, Rina naik turun memacu pantatnya untuk mengocok kontolku. tak cukup sampai disitu, bibir kami juga berpagutan hebat, saling berciuman, saling melumat dan menghisap serta bertautan lidah dengan memilin bergantian. Aaaahhh…

kurasakan ada lendir hangat yang menuruni kontolku dan merembes ke belahan pantatku. Rupanya Rina telah menggapai orgasmenya dan itu membuat membuat gerakanya menjadi sedikit mengejang, menegang dan patah-patah. Sejenak diapun menghentikan goyanganya agar nikmat dan gelinya mereda, namun aku tidak mau begitu, dengan sedikit mengangkat tubuhnya aku berganti mengocok memeknya dari bawah dengan gerakan naik-turun. Aku terus memacu, gerakanku menggebu dan sejenak kemudian yang aku harapkan datang juga. kedutan berirama diujung kontolku sebagai pertanda akan muncratnya sperma semakin terasa. Dan,…

AAAAHHH…AH…AH…MMM…OOOUUGGHHH… sedetik sebelum muncrat aku mencabut kontolku sehingga spermaku menyemprot deras ke selangkanganya. CROOOOTTT… spermaku menyembur deras membasahi paha dan rok mininya yang sudah basah oleh keringat lelah.

‘aaaa..aaa…aaaahhh…mmmm… desis Rina
“enak banget sayang! Gumamku memuji kenikmatan memeknya
Kamipun berpelukan erat sambil meresapi kedutan-kedutan lembut yang masih terjadi, terutama kedutan dari palkon dan tepian memeknya yang meneteskan lendir. Tanpa menghiraukan lendir yang berceceran disana-sini kamipun merbahkan tubuh dengan tetap berpelukan hingga kamipun ketiduran.

Kami terjaga saat hari sudah menginjak senja, dimana suara Ibuku memanggil-manggil namaku untuk segera mandi. Beruntung ada sedikit jeda waktu aman untuk kami, sehingga Rina bisa pulang dengan tanpa diketahui ibuku. Meski diluar dugaan dan tidak ada niat berpacaran, namun aku memilih tetap menjaga perasaanya, minimal sebelum aku kembali ke Bali.

Sementara untuk Mbak Fitri, kondisinya semakin membenciku dan seakan-akan menutup diri untuk kehadiranku sehingga tidak ada alasan bagiku untuk tinggal lebih lama lagi. Dengan segala pertimbangan, aku memutuskan untuk segera kembali ke Bali agar keadaan dirumah itu bisa kembali normal terutama hubungan Mbak Fitri dengan kakakku Mas Irwan yang rusak gara-gara aku.

Memasuki malam, aku mengutarakan niatku itu kepada Ibuku dan juga kakakku yang mengatakan semuanya terserah aku. Tidak ada respon yang diberikan Mbak fitri, meskipun saat itu ditanya Mas Irwan tentang bagaimana pendapatnya jika aku menetap dirumah itu.

===

Di malam terakhir itu, tak lupa aku juga berpamitan kepada Rina yang baru saja aku entot siang sebelumnya. Praktis hal itu membuatnya shock dan menangis histeris di dalam telepon, bahkan demi menghentikan niatku itu Rina nekat keluar kamarnya melalui jendela dan memaksa masuk melalui jendela kamarku. menurutnya aku telah mempermainkan perasaanya dan mencampakan keperawananya yang baru saja aku kecap. Bahkan dia berjanji akan melakukan segalanya demi untuk menahan langkahku. Beruntung cintanya kepadaku begitu besar, sehingga dengan sedikit sabar aku bisa membujuk hatinya dan menjelaskan bahwa semua ini demi kebaikan bersama terutama untuk masadepan dan kelanjutan hubungan kami.

“ini sebagai tanda jadi…tolong kamu pakai! Kataku sambil memakaikan cincin di jarinya
‘kamu…katanya belum selesai
“aku sayang kamu dan percayalah semua ini demi kamu, demi anak-anak kita! Kataku merayu
Tidak ada lagi kata yang terucap darinya, hanya pelukan hangat tanda kepercayaan dan rasa sayang yang dia berikan kepadaku. Jujur saat itu aku sempat terbawa suasana dan meneteskan airmata, ada sesal dalam hatiku karena sudah merenggut keperawananya. Namun Rina mengartikan lain, air mataku dianggapnya sebuah ketulusan hati dan ucapan bahwa aku benar menyayanginya.

Meski malam itu memeknya masih merasakan nyeri, namun demi malam terakhir bersamaku diapun kembali menyerahkan tubuhnya agar bisa mengobati gejolak birahiku. Hingga menjelang shubuh aku menggenjot memeknya dengan penuh semangat, terlebih aku memang mengkonsumsi obat kuat sehingga sampai membuat Rina terkapar tidak berdaya bermandikan sperma.

Skip, menjelang siang akupun berpamitan kepada Ibu, Mas Irwan dan Juga Rina yang sempat ingin ikut mengantarkan aku sampai batas kota namun aku menolaknya dengan alasan akan menambah beban pikiran. Sebesar inikah kebencian Mbak Fitri kepadaku, sampai untuk berpamitan pun dia tidak mau menunjukan batang hidungnya?? Gumamku dalam hati sambil menghela nafas panjang. Dengan berat hati akupun melajukan mobilku perlahan meninggalkan kampung halamanku. Namun belum sampai keluar desa, mendadak HPku berbunyi oleh sebuah panggilan masuk dari nomer baru. Entah mengapa aku menjawab telepon itu, padahal sebelumnya aku cukup anti dengan nomer yang tidak di kenal.

“halo…dengan siapa? tanyaku membuka percakapan
‘sudah lupa suaraku, ya udah aku tutup saja! celetuk suara wanita dari ujung telepon
“Yayang Fitri?? Jawabku spontan
‘yayang…yayang kepala lho peyaaang….umpatnya
‘kemarin ngentotin adik-adiku, semaleman ngentotin Rina, sekarang bilang sayang-sayang! Lanjutnya
“iya aku ngaku salah, aku siap kamu hukum kok! jawabku

Sebelum menutup telepon Mbak Fitri memberikan sebuah alamat yang harus aku tuju untuk mendapatkan maaf darinya. Sepuluh menit kemudian akhirnya akupun sampai juga di tempat itu, dimana kulihat Mbak Fitri sedang berdiri di depan sebuah ruko dan langsung masuk kedalam mobil. meski begitu, raut wajahnya masih menyimpan kesal, marah dan juga cemburu sehingga memaksa aku untuk menjadi pendengar terlebih dahulu. Dengan mata berlinang dia mengungkap semua rasa yang ada di hatinya, terutama kekecewaanya yang menilai aku terlalu mudah berpaling darinya.

Disaat yang tepat akhirnya aku membuka suara dan menjelaskan semuanya dengan sedikit merendahkan diri. Dengan alasan belum dewasa dan mudah panic aku menjelaskan bahwa three some bersama adiknya adalah sebuah kecelakaan yang semata-mata bertujuan untuk menutup mulut Vita dan Vika agar tidak membuka affair kita. Sedangkan Rina, statusnya hanyalah sebagai pelampiasan dan pembalasan sebagai akibat dari kecemburuanku melihatnya mesra dengan Mas Irwan.

“percayalah, semua itu karena aku mencintaimu! Kataku
“cintamu membutakan hati dan pikiranku, aku tidak dapat berfikir cepat disaat yang tepat! Tambahku
‘terus…kemana kamu akan membawa hubungan kita? Tanya Fitri membuatku mati kutu
“seandainya aku bisa menulis takdirku sendiri, maka aku akan membawamu kabur ke Bali bersamaku. Namun

sayangnya aku dan kamu hanya manusia, hanya bisa mengalir mengikuti aliran takdir… kemana takdir itu bermuara, hanya waktu yang bisa menjawabnya! Kataku lirih namun serius

Tanpa aku duga jawabanku cukup mengena di hatinya, mungkin dia berfikir aku akan mengusahakan untuk bersatu denganya sehingga membuatnya langsung berterimakasih dan memelukku erat-erat. Tak ingin kehilangan momentum, akupun menepikan mobilku dan menyambut pelukanya dengan sama eratnya. Aku teringat sebuah kata bijak, jika dengan berdiri tidak mampu memecahkan masalah maka duduklah dan jika tetap tidak bisa maka lakukanlah dengan tidur. Selalu melihat dari dekat namun tidak dapat menyentuh, itulah yang terjadi selama 5 hari kemarahanya. Tanpa kata, kami merasa saling merindukan, saling membutuhkan dan saling mengharapkan untuk kembali dekat, lekat serta berbagi nikmat syahwat.

Tanpa meminta persetujuanya aku kembali melajukan mobilku menuju tempat spa satu-satunya yang ada di kotaku dan memesan sebuah ruangan VIP yang luas agar kami bisa melakukan terapi hati bersama-sama. Belum apa-apa Mbak Fitri sudah memberikan sebuah senyuman kepada, dia cukup bisa mengerti apa yang aku pikirkan yakni mandi bersama dan bercinta. Begitu masuk ruangan itu, aku mencium aroma semerbak melati yang bertebaran di lantai dan juga bak mandi yang berukuran 2X2 meter. Secepat kilat tangan kami saling melucuti kain yang menempel di tubuh kami untuk kemudian sama-sama masuk ke bak mandi (kolam hangat) tersebut.

Cerita sex dewasa - Seakan sudah 5 tahun berpisah, kamipun meluapkan segala rindu yang begitu menggebu, berpelukan sambil berciuman, berpagutan, saling meraba dan mengelus. Aaaaahhhh…kehangatan air mandi berbanding lurus dengan hangat kemesraan kami. Emuah…emuah…emuah… ciuman kami sangat memacu hasrat, sejalan dengan tangan kami yang tanpa malu saling memainkan kemaluan. Kami berguling, berpelukan dan bermesraan di dalam air yang dipenuhi bunga-bungaan.

‘kamu pinter banget memikat hatiku, sudah lama aku ingin bercinta seperti ini (di dalam kolam)! Katanya
‘aku belum pernah seperti ini sebelumnya! Tambahnya sambil mengurut kontolku di dalam air
“aku juga belum pernah senyaman dan sebahagia ini! Kataku memujinya
Tak kuat menahan rindu yang terbalut nafsu, akhirnya akupun memapah tubuhnya menuju keatas kasur untuk melanjutkan percumbuan kami.

Namun sebelum aku sampai diatas kasur tiba-tiba pintu ruang spa itu dibuka dari luar sehingga membuat kami sangat terkejut dan panik karena tidak dapat menutupi kemaluan kami. Secepat kilat aku bergegas menuju kasur dan menutupi tubuh kami dengan lembaran selimut putih serta melakukan protes terhadap pelayanan karyawati itu. Anehnya dia malah tertawa lepas mendengar omelanku dan kemudian menjelaskan bahwa mereka masuk ruangan itu sesuai permintaanku. Emang wong ndeso, tetap aja ndeso…gumamku dalam hati menyadari bahwa Mbak Fitri salah memilih paket spa yang diinginkan, yakni sebuah ruangan VIP lengkap dengan pelayanan plus-plus alias esek-esek!

“terus bagaimana ini Mbak? Tanyaku pada Mbak Fitri
‘mmm…maaf yah, terserah kamu ajalah! Jawab Mbak Fitri
“’maaf Mas…Mbak, biarkanlah saya melakukan pekerjaan saya karena tagihan yang ada menyesuaikan paket yang anda pesan! Kata karyawati itu

“’tenang aja, saya bisa professional kok…saya tidak akan mengganggu keintiman kalian jika memang anda tidak berkenan! Tambahnya diplomatis

Sejenak aku dan Fitri saling memandang, mengernyitkan dahi dan kemudian tersenyum nakal sebagai pertanda kami akan membiarkan karyawati (Nanda, 26tahun) itu melakukan pekerjaanya. Bahkan Mbak Fitri memesan satu lagi wanita pemijat plus untuk dirinya yang memang ingin merasakan enaknya pelayanan spa dan relaksasi. Disaat Nanda kembali keluar untuk memanggil temanya, aku dan Fitri tertawa cekikikan sambil merencanakan sebuah kegiatan yang akan menjadi pengalaman pertama sekaligus tidak terlupakan. Meski begitu, rasa cemburu Fitri masih terlihat dominan yakni mewanti-wanti agar aku tidak memakai hati alias bernafsu kepada Nanda.

Diatas kasur yang lebar (2,5 X 3 M) aku dan Fitri merebahkan diri dengan tengkurap di masing-masing sisi sambil menunggu Nanda dan temanya (Lia, 24tahun) mempersiapkan diri. Sekali tersentuh oleh jari lentik Nanda kontolu langsung menegang hebat namun tidak dapat berbuat banyak mengingat janjiku pada Fitri. Praktis selama hampir 45 menit aku dipijat (katanya plus) dalam posisi bugil, kanan-kiri, atas-bawah dan seluruh tubuh, aku hanya bisa merasakan dan menikmati tanpa pernah bisa membalas rangsangan yang mereka berikan.

Tak henti-hentinya Fitri menertawakan keadaanku yang tersiksa oleh rangsangan Nanda, terlebih saat nanda mengurut dan memijit daerah pangkal paha dan selangkanganku. Mmmm…sialan! Umpatku dalam hati sambil mencari ide untuk mengakali janjiku kepadanya. Dengan mudah aku mendapatkan petunjuk cerdik dari bisikan setan yang bersemayam di telingaku.

Sejurus kemudian aku langsung menyerang Fitri yang tiduran tengkurap di bawah Lia yang mengangkangi tubuhnya. Praktis Fitri tidak dapat mengelak ataupun menolak karena gerakan tubuhnya terbatas tubuh Lia. Bagiku, tidak ada lagi alasan untuk malu karena Nanda dan Lia sudah sangat jelas memandangi kontolku. sasaran utamaku adalah pangkal pahanya, yang sengaja aku buka lebar-lebar untuk menusukan jariku dan mengocoknya guna menggugah gairahnya.

‘apa-apaan sih, malu dilihatin Lia! Ucapnya meronta
“biarin aja, mereka sudah terbiasa melihat kontol kok…lagian janjiku kan tidak mengganggu mereka, jadi tetap bebas menggangguu kamu! Jawbku sambil meledek

Melihat kekonyolanku, Nanda dan Lia hanya bisa tertawa menundukan kepala sambil bergumam mengomentari kontolku yang sudah aku modifikasi. Sebenarnya mereka berniat untuk meninggalkan ruangan itu karena berfikir bahwa aku tidak membutuhkan servis plus-plus mereka. Namun aku bersikeras memintanya untuk tetap tinggal dan menjanjikan sebuah bonus tambahan dengan syarat mereka mau membantuku merangsang Fitri.

“mau kemana kalian?? Tetap disini dan bantu aku memegangi Fitri! Ntar aku kasih bonus deh! Kataku
‘hey…mau apa kalian, jangan ikut campur…buruan pergi! Pekik Fitri memprotes
“mau bonus gak?? Buruan bantu aku! Kataku

Meski sempat Ragu, namun akhirnya Lia dan Nanda mau membantuku untuk mengerjain serta merangsang Fitri yang masih dinaungi malu. Dengan setengah memperkosa akupun melanjutkan aksiku menyerang selangkanganya sementara Nanda dan Lia memegangi tangan serta meremas-remas toket Fitri. Seru juga ternyata! Gumamku dalam

hati sambil membungkukan badan dan langsung melahap memek Fitri yang mengkilap merah. Sluuuuuuurrppp….sluuuuuuuuuurrrpppp! tepat seperti dugaanku, dalam hitungan menit Fitri terengah penuh pasrah, semakin bergairah dan akhirnya tidak malu lagi di depan Nanda dan Lia. Bahkan dengan tanpa paksaan tanganya membalas meremas toket Nanda dan Lia di kiri dan kanan. Sekedar Info, Nanda posturnya tinggi semampai berkisar 170an, kulit kuning langsat dan toket relative kecil. sementara Lia bodinya sangat bohay dengan tinggi 165an, toket 35an serta berkulit putih, sempat membuat mataku tidak berkedip karenanya.

AAAAAAAAAAAAHHHH…MMMM…desah Fitri dengan penuh gairah! Bagiku itu lebih dari sekedar desahan, lepas dari itu ada sebuah harapan dihatiku bahwa dengan begitu Fitri akan hanyut dalam nafsu dan memperbolehkan aku mengeksekusi Nanda dan Lia sekalian. Karena berbatas waktu da nada harapan bisa merangkap memek Nanda dan Lia, akhirnya aku tidak berlama-lama memainkan memeknya dan memilih untuk langsung mengeksekusinya.

BLESSSSSSSSSSSSSSS… dengan bantuan Nanda yang mengarahkan kontolku ke memek Fitri, akhirnya akupun mengocok memeknya dengan gerakan maju-mundur menghentak. Hemmmmm…aaahhhh, layaknya sebuah adegan bokep Nanda memilih untuk menjilati kontolku dan tepian memek Fitri sambil sesekali mengusap bagian atas memeknya.

Sluuuurrppp…sluuuuurrppp…aaahhh… sangat seru dan menggugah nafsu karena Nanda sangat ahli melakukanya. Sementara Lia tetap fokus memainkan toket Fitri sambil bibirnya merangsek keatas menuju leher dan kemudian bibirnya. Sama sepertiku, Fitri juga merasakan gejolak birahi yang berbeda karena hampir semua daerah sensitifnya tersentuh secara bersamaan. Hanya dalam hitungan menit, Fitri yang aku keroyok bertiga akhirnya mencapai orgasme yang teramat sangat hingga membuatnya terkencing-kencing meskipun hanya tiga kali semburan.

‘arrrrrgggghhh…mmm…anjing kalian semua…aaahhh…oooohhh…nikmaaat! Pekiknya tertahan‘udah cukup…hentikan…hentikan…aku gak kuaaaatttt! Teriaknya sambil menjambak Lia

Nanda yang sempoat tersemprot kencing Mbak Fitri memilih mundur untuk sementara sambil membersihkan wajahnya dengan mandi di kolam sauna. Hal sebaliknya dilakukan oleh Lia, dia memilih mengangkangi tubuh Fitri yang masih mengejang dan menindihnya sambil tetap menciumi lehernya memposisikan diri sejajar dengan Fitri.

Hal itu membuat memeknya tepat berada diatas memek Fitri dan kesempatan itu aku gunakan untuk langsung tancap gas, menancapkan kontolku kedalam memeknya dan gas pool dengan kocokan yang cepat dan kuat. Keadaan itu membuat tubuhnya bergerak maju-mundur sehingga membuat Fitri tertindih oleh tubuhnya.

Sejenak Fitri sempat memeloti aku, namun aku tidak perduli dan semakin mengocok memek gundul Lia dengan sodokan kuat hingga terasa menthok di memeknya. Mendapat serangan bertubi dari kontolku yang jumbo dan penuh benjolan membuat Lia kalang kabut dalam menahan gairah. Tak jarang dia menggigit dan menghisap leher

Fitri sebagai pelampiasan. Entah apa yang mereka rasakan, yang jelas perlahan mereka menjadi akrab, intim dan mesra dengan aksi saling mencumbu. Nanda yang basah kuyup akhirnya kembali bergabung dan memilih berdiri di depanku sambil menyuguhkan memeknya yang ranum.

‘mmmm…aaaaaaaaawwhhh…desah Nanda sambil menyodorkan memeknya
“sluuuuuuurrppp…ahhh…bagus banget memekmu! Pujiku memandangi memeknya
Untuk ukuran bispak sepertinya, memeknya terlihat sangat bagus, bersih, harum dan yang pasti belum terlalu menganga alias masih standart. Plak….plakkk…plaaaaaaaakkk…anehnya Lia sudah mencapai klimaks meskipun baru sepuluh menitan aku kocok dengan kontol, pertanda bahwa dia juga masih pemula. Tak ingin menunggu, akupun menarik Nanda dari posisinya yang berdiri dan memintanya berdoggy style agar bisa segera aku eksekusi.

PLUUUUUUGGG…ZLEEEEEBBBB…AAHHH… dengan mudah kontolku meluncur cepat menjelajahi dalam memeknya dengan sodokan maju mundur yang cepat. Terus….teruuusss….dan teruuuuuuuuuuuussss… dengan penuh semangat aku mengocok memeknya yang sudah sangat becek tanpa memperdulikan Lia dan Fitri yang masih saling menindih dan berpagutan bibir.

Tubuh Nanda yang ramping membuatku gemas dan geregetan karena tidak kuat menahan sodokanku sehingga gerakan maju-mundurnya terlalu jauh. Tak mau kehilangan sensasi, akupun mencabut kontolku dan berganti posisi dengan menggendongnya di bagian depan sambil kembali mengocok memeknya naik turun. Dengan penuh pengertian Nanda melingkarkan tanganya di leherku dan berpegangan erat sehingga aku bisa fokus menyangga kakinya. Plak…plaaaaakkkk…plaaaaaaakkkk… suara benturan di pantatnya terdengar begitu keras sehingga menyita perhatian Lia dan Fitri. Melihat posisi ML yang unik membuat mereka tertarik dan akhirnya gentian mengeroyok

Nanda yang sudah lelah menahan beban tubuhnya yang berguncang naik turun di gendonganku.
‘hebat tuh…gaya monyet manjat pinang! Heheheheh. Celetuk Lia sambil tertawa
‘hayooo….mana janjinya?? Tanya Fitri
‘hemmmm…dasar kamu PK (Penjahat Kelamin)! Tambahnya

KLIK HERE : Nonton bokep gratis

Beruntung Fitri memaklumi gairah yang kurasakan sehingga memilih diam saja serta tidak mempermasalahkan janjiku. Bersama Lia, akhirnya Fitri membantuku menyangga kaki Nanda yang sedikit agak kebawah akibat tenagaku semakin habis. Jika ML bertiga adalah Three some, maka hari itu kami melakukan Tetrisome….hahahhaa! tidak salah kan jika aku serakah?? Akan mubazir jika Nanda dan Lia dianggurin, karena aku sudah membayarnya dan bahkan akan emmberinya bonus ekstra. Meski nafsuku masih membumbung tinggi dan naluri lelakiku tidak mau berhenti, namun staminaku tidak bisa kompromi. Beberpa saat kemudian sekujur tubuhku menegang, kaki dan perutku terasa kram dengan disertai kedutan hebat di ujung kontolku. endingnya aku tidak dapat menahan tekanan sperma yang ada di dalam kontolku sehingga membuat semprotanya meluncur deras kedalam memeknya.

CROT…CROOOOOOOOTTTTTTTTTT….CROOOOOOOO…OOOOOOOOTTTT TT….
‘Awwhh…kok di keluarin di dalam sih?? Pekik Nanda terkejut
“sori-sori, aku gak bisa mencabut kontolku! jawabku sambil meringis

Karena semprotan spermaku menyembur tepat disaat posisi pantatnya di bawah maka akupun tidak dapat mencabut kontolku dari dalam memeknya. Dengan segera Lia dan Fitri menurunkan Nanda diatas kasur dan kemudian berebut menciumi kontolku yang berlumuran sperma. Emuah…emuah… bahkan Mbak Fitri ikut-ikutan bersikap liar membersihkan spermaku dengan ujung lidahnya yang lancip. Akhirnya akupun ambruk disebelah

Nanda dengan tanpa tenaga, aku terengah lemah, mencoba menenangkan nafsuku yang tidak ada surutnya. Karena telah menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka Nanda dan Lia berpamitan pergi sambil meminta bonus yang kujanjikan. Sementara aku dan Fitri memilih tiduran sejenak menunggu stamina kembali prima sambil bercanda tentang sex yang baru saja usai. Dari ucap katanya aku menilai bahwa kecemburuanya yang berlebih kepada adiknya (Vita dan Vika) tidak lebih dari sikap iri hatinya yang memang sejak lama memimpikan berthree some namun tidak kesampaian.

Setelah semuanya clear dan clean, akupun berpamitan untuk kembali ke Bali sambil berjanji akan lebih sering mengunjungi Ibuku dan dirinya. Tak lupa aku memberikan sebuah gelang yang memang sudah aku siapkan untuknya sebagai pengikat dan pengingat bahwa separuh hati dan dirinya adalah milikku.

Baca Juga : Ngentot Tembak Dalam Langsung Jadi
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : LAYARKACA321 | NONTON MOVIE | NONTON FILM ONLINE
Copyright © 2011. CERITA PANAS - All Rights Reserved